Minggu, Mei 27, 2012

PERISAI DIRI

Perisai Diri merupakan salah satu organisasi olahraga beladiri yang menjadi anggota IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), induk organisasi resmi pencak silat di Indonesia di bawah KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia). Perisai Diri menjadi salah satu dari sepuluh perguruan silat yang mendapat predikat Perguruan Historis karena mempunyai peran besar dalam sejarah terbentuk dan berkembangnya IPSI. [1]
Perisai Diri didirikan secara resmi pada tanggal 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur. Pendirinya adalah almarhum RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri secara resmi, beliau melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa atas permintaan pamannya, Ki Hajar Dewantoro.
Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia ditambah dengan aliran Shaolin (Siauw Liem) dari negeri Tiongkok. Pesilat diajarkan teknik beladiri yang efektif dan efisien, baik tangan kosong maupun dengan senjata. Metode praktis dalam Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar yang mana menghasilkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera".

Daftar isi

 [sembunyikan

Sejarah Perisai Diri

Pak Dirdjo (panggilan akrab RM Soebandiman Dirdjoatmodjo) lahir di Yogyakarta pada tanggal 8 Januari 1913 di lingkungan Keraton Paku Alam. Beliau adalah putra pertama dari RM Pakoe Soedirdjo, buyut dari Paku Alam II. Sejak berusia 9 tahun beliau telah dapat menguasai ilmu pencak silat yang ada di lingkungan keraton sehingga mendapat kepercayaan untuk melatih teman-temannya di lingkungan daerah Paku Alaman. Di samping pencak silat beliau juga belajar menari di Istana Paku Alam sehingga berteman dengan Wasi dan Bagong Kusudiardjo.
Pak Dirdjo yang pada masa kecilnya dipanggil dengan nama Soebandiman atau Bandiman oleh teman-temannya ini, merasa belum puas dengan ilmu silat yang telah didapatkannya di lingkungan istana Paku Alaman itu. Karena ingin meningkatkan kemampuan ilmu silatnya, setamat HIK (Hollands Inlandsche Kweekschool) atau sekolah menengah pendidikan guru setingkat SMP, beliau meninggalkan Yogyakarta untuk merantau tanpa membawa bekal apapun dengan berjalan kaki. Tempat yang dikunjunginya pertama adalah Jombang, Jawa Timur.
Di sana beliau belajar silat pada KH Hasan Basri, sedangkan pengetahuan agama dan lainnya diperoleh dari Pondok Pesantren Tebuireng. Di samping belajar, beliau juga bekerja di Pabrik Gula Peterongan untuk membiayai keperluan hidupnya. Setelah menjalani gemblengan keras dengan lancar dan dirasa cukup, beliau kembali ke barat. Sampai di Solo beliau belajar silat pada Sayid Sahab. Beliau juga belajar kanuragan pada kakeknya, Ki Jogosurasmo.
Beliau masih belum merasa puas untuk menambah ilmu silatnya. Tujuan berikutnya adalah Semarang, di sini beliau belajar silat pada Soegito dari aliran Setia Saudara. Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu kanuragan di Pondok Randu Gunting Semarang. Rasa keingintahuan yang besar pada ilmu beladiri menjadikan Pak Dirdjo masih belum merasa puas dengan apa yang telah beliau miliki. Dari sana beliau menuju Cirebon setelah singgah terlebih dahulu di Kuningan. Di sini beliau belajar lagi ilmu silat dan kanuragan dengan tidak bosan-bosannya selalu menimba ilmu dari berbagai guru. Selain itu beliau juga belajar silat Minangkabau dan silat Aceh.
Tekadnya untuk menggabungkan dan mengolah berbagai ilmu yang dipelajarinya membuat beliau tidak bosan-bosan menimba ilmu. Berpindah guru baginya berarti mempelajari hal yang baru dan menambah ilmu yang dirasakannya kurang. Beliau yakin, bila segala sesuatu dikerjakan dengan baik dan didasari niat yang baik, maka Tuhan akan menuntun untuk mencapai cita-citanya. Beliau pun mulai meramu ilmu silat sendiri. Pak Dirdjo lalu menetap di Parakan, Banyumas, dan membuka perguruan silat dengan nama Eko Kalbu, yang berarti satu hati.
Di tengah kesibukan melatih, beliau bertemu dengan seorang pendekar Tionghoa yang beraliran beladiri Siauw Liem Sie (Shaolinshi), Yap Kie San namanya. Yap Kie San adalah salah seorang cucu murid Louw Djing Tie dari Hoo Tik Tjay. Menurut catatan sejarah, Louw Djing Tie merupakan seorang pendekar legendaris dalam dunia persilatan, baik di Tiongkok maupun di Indonesia, dan salah satu tokoh utama pembawa beladiri kungfu dari Tiongkok ke Indonesia. Dalam dunia persilatan, Louw Djing Tie dijuluki sebagai Si Garuda Emas dari Siauw Liem Pay. Saat ini murid-murid penerus Louw Djing Tie di Indonesia mendirikan perguruan kungfu Garuda Emas.
Pak Dirdjo yang untuk menuntut suatu ilmu tidak memandang usia dan suku bangsa lalu mempelajari ilmu beladiri yang berasal dari biara Siauw Liem (Shaolin) ini dari Yap Kie San selama 14 tahun. Beliau diterima sebagai murid bukan dengan cara biasa tetapi melalui pertarungan persahabatan dengan murid Yap Kie San. Melihat bakat Pak Dirdjo, Yap Kie San tergerak hatinya untuk menerimanya sebagai murid.
Berbagai cobaan dan gemblengan beliau jalani dengan tekun sampai akhirnya berhasil mencapai puncak latihan ilmu silat dari Yap Kie San. Murid Yap Kie San yang sanggup bertahan hanya enam orang, di antaranya ada dua orang yang bukan orang Tionghoa, yaitu Pak Dirdjo dan R Brotosoetarjo yang di kemudian hari mendirikan perguruan silat Bima (Budaya Indonesia Mataram). Dengan bekal yang diperoleh selama merantau dan digabung dengan ilmu beladiri Siauw Liem Sie yang diterima dari Yap Kie San, Pak Dirdjo mulai merumuskan ilmu yang telah dikuasainya itu.
Setelah puas merantau, beliau kembali ke tanah kelahirannya, Yogyakarta. Ki Hajar Dewantoro (Bapak Pendidikan) yang masih Pakde-nya, meminta Pak Dirdjo mengajar silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa di Wirogunan. Di tengah kesibukannya mengajar silat di Taman Siswa, Pak Dirdjo mendapatkan pekerjaan sebagai Magazijn Meester di Pabrik Gula Plered.
Pada tahun 1947 di Yogyakarta, Pak Dirdjo diangkat menjadi Pegawai Negeri pada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Seksi Pencak Silat, yang dikepalai oleh Mochammad Djoemali. Berdasarkan misi yang diembannya untuk mengembangkan pencak silat, Pak Dirdjo membuka kursus silat melalui dinas untuk umum. Beliau juga diminta untuk mengajar di Himpunan Siswa Budaya, sebuah unit kegiatan mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada). Murid-muridnya adalah para mahasiswa UGM pada awal-awal berdirinya kampus tersebut. Pak Dirdjo juga membuka kursus silat di kantornya. Beberapa murid Pak Dirdjo saat itu di antaranya adalah Ir Dalmono yang saat ini berada di Rusia, Prof Dr Suyono Hadi (dosen Universitas Padjadjaran Bandung), dan Bambang Mujiono Probokusumo yang di kalangan pencak silat dikenal dengan nama panggilan Mas Wuk.
Tahun 1954 Pak Dirdjo diperbantukan ke Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Urusan Pencak Silat. Murid-murid beliau di Yogyakarta, baik yang berlatih di UGM maupun di luar UGM, bergabung menjadi satu dalam wadah HPPSI (Himpunan Penggemar Pencak Silat Indonesia) yang diketuai oleh Ir Dalmono.
Tahun 1955 beliau resmi pindah dinas ke Kota Surabaya. Dengan tugas yang sama, yakni mengembangkan dan menyebarluaskan pencak silat sebagai budaya bangsa Indonesia, Pak Dirdjo membuka kursus silat yang diadakan di Kantor Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Surabaya. Dengan dibantu oleh Imam Romelan, beliau mendirikan kursus silat PERISAI DIRI pada tanggal 2 Juli 1955.
Para muridnya di Yogyakarta pun kemudian menyesuaikan diri menamakan himpunan mereka sebagai silat Perisai Diri. Di sisi lain, murid-murid perguruan silat Eko Kalbu yang pernah didirikan oleh Pak Dirdjo masih berhubungan dengan beliau. Mereka tersebar di kawasan Banyumas, Purworejo dan Yogyakarta. Hanya saja perguruan ini kemudian memang tidak berkembang, namun melebur dengan sendirinya ke Perisai Diri, sama seperti HPPSI di Yogyakarta. Satu guru menjadikan peleburan perguruan ini menjadi mudah.
Pengalaman yang diperoleh selama merantau dan ilmu silat Siauw Liem Sie yang dikuasainya kemudian dicurahkannya dalam bentuk teknik yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anatomi tubuh manusia, tanpa ada unsur memperkosa gerak. Semuanya berjalan secara alami dan dapat dibuktikan secara ilmiah. Dengan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera", Perisai Diri diterima oleh berbagai lapisan masyarakat untuk dipelajari sebagai ilmu beladiri.
Pada tahun 1969, Dr Suparjono, SH, MSi (Ketua Dewan Pendekar periode yang lalu) menjadi staf Bidang Musyawarah PB PON VII di Surabaya. Dengan inspirasi dari AD/ART organisasi-organisasi di KONI Pusat yang sudah ada, Suparjono bersama Bambang Mujiono Probokusumo, Totok Sumantoro, Mondo Satrio dan anggota Dewan Pendekar lainnya pada tahun 1970 menyusun AD/ART Perisai Diri dan nama lengkap organisasi Perisai Diri disetujui menjadi Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI yang disingkat Kelatnas Indonesia PERISAI DIRI. Dimusyawarahkan juga mengenai pakaian seragam silat Perisai Diri yang baku, yang mana sebelumnya berwarna hitam dirubah menjadi putih dengan atribut tingkatan yang berubah beberapa kali hingga terakhir seperti yang dipakai saat ini. Lambang Perisai Diri juga dibuat dari hasil usulan Suparjono, Both Sudargo dan Bambang Priyokuncoro, yang kemudian disempurnakan dan dilengkapi oleh Pak Dirdjo.
Tanggal 9 Mei 1983, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo berpulang menghadap Sang Pencipta. Tanggung jawab untuk melanjutkan teknik dan pelatihan silat Perisai Diri beralih kepada para murid-muridnya yang kini telah menyebar ke seluruh pelosok tanah air dan beberapa negara di Eropa, Amerika dan Australia. Dengan di bawah koordinasi Ir Nanang Soemindarto sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat, saat ini Kelatnas Indonesia Perisai Diri memiliki cabang hampir di setiap provinsi di Indonesia serta memiliki komisariat di 10 negara lain. Untuk menghargai jasanya, pada tahun 1986 pemerintah Republik Indonesia menganugerahkan gelar Pendekar Purna Utama bagi RM Soebandiman Dirdjoatmodjo.

[sunting] Materi Pendidikan dan Latihan

Untuk menjadi anggota Keluarga Perisai Diri harus terlebih dahulu menjalani pendidikan dasar selama minimal satu setengah tahun yang dimulai dari Dasar I (sabuk putih), Dasar II (sabuk hitam) dan Calon Keluarga (sabuk merah). Setelah menjalani pendidikan dasar tersebut dan lulus ujian kenaikan tingkat, anggota baru masuk ke tingkat Keluarga.

Senam Teknik Kombinasi

Senam Teknik Kombinasi merupakan susunan gerak silat Perisai Diri yang dilatihkan kepada pesilat di setiap sesi pelatihan. Sekilas seperti rangkaian jurus di silat pada umumnya, namun Senam Teknik Kombinasi bukanlah rangkaian yang perlu dihafalkan seperti jurus di perguruan silat lain.
Rangkaian gerak Senam Teknik Kombinasi dibuat oleh para pelatih setempat pada saat latihan berlangsung. Rangkaian yang berjumlah antara 5 sampai 10 gerak ini dibuat berdasarkan imajinasi pada saat pesilat melakukan Serang Hindar dengan seorang lawan. Rangkaian yang dibuat oleh pelatih tersebut dilaksanakan dengan tenaga dan kecepatan maksimal dan diulang berkali-kali.
Tujuan dari latihan Senam Teknik Kombinasi ini adalah untuk menciptakan kebiasaan dalam melakukan teknik yang benar dan menciptakan refleks yang baik terhadap para pesilat. Latihan ini juga akan membentuk otot-otot para pesilat agar dapat beradaptasi dengan teknik Perisai Diri. Senam Teknik Kombinasi ini selalu berbeda-beda di setiap sesi latihan, baik tangan kosong ataupun menggunakan senjata.

Teknik Senjata

Mulai tingkat dasar akan diajarkan teknik-teknik beladiri tangan kosong. Pada tingkat selanjutnya diajarkan juga teknik permainan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib, pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang, pesilat Perisai Diri dilatih untuk mampu mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata. Teknik tersebut juga dapat digunakan untuk memainkan senjata lain, seperti celurit, trisula, abir, tombak, golok, pedang samurai, pentungan, kipas, teken, payung, roti kalong, senapan, bayonet, dsb.
Tujuan dari pelajaran senjata adalah memberikan pemahaman bagi pesilat tentang berbagai macam senjata. Dengan mengenal karakteristik senjata, maka anggota akan cepat beradaptasi dengan berbagai senjata. Sebagai contoh, dengan mempelajari pisau, maka pesilat akan mengerti kelebihan dan kekurangan dari senjata pendek. Bahkan pesilat akan dapat mengadaptasi benda-benda serupa seperti keris sebagai senjata, atau bahkan pulpen dan pensil. Dengan memahami karakteristik senjata ini pula, seorang pesilat akan mengerti bagaimana cara menghadapi berbagai macam senjata bila memang keadaan sudah mendesak.

Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri

Metode praktis yang sangat penting untuk dipelajari oleh pesilat Perisai Diri adalah latihan Serang Hindar. Pada latihan ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode Serang Hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah Perisai Diri menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.
Dalam latihan Serang Hindar, dua orang pesilat saling berhadapan satu sama lain. Di dekat mereka ada seorang pelatih yang memperhatikan. Seorang pesilat disebut sebagai A dan seorang lagi disebut dengan B. Pelatih memberi aba-aba "hup !", bersamaan dengan itu A menyerang B dengan satu gerakan, sementara B diam menunggu serangan itu dekat dan kemudian bergerak ke samping untuk melepaskan diri dari serangan A. Pelatih terus memberi aba-aba hingga 10 kali untuk A menyerang B dan B harus menghindar saat serangan A sudah dekat. Setelah selesai, giliran B yang menyerang pada 10 aba-aba kedua.
Itulah salah satu metode latihan berpasangan di silat Perisai Diri yang dikenal dengan sebutan Serang Hindar. Metode Serang Hindar ini telah diformulasikan oleh Pak Dirdjo agar bisa memberi rasa aman bagi kedua pesilat. Selama berlatih, pesilat diminta untuk melakukan serangan dan hindaran yang sesuai dengan pedoman teknik silat Perisai Diri.
Metode berpasangan yang lain di Perisai Diri adalah Serang Balas. Pada metode Serang Balas, dalam satu aba-aba, A akan melakukan serangan terhadap B dan B menghindar, kemudian B membalas menyerang A dan A menghindar. Satu set A serang B hindar dan B balas A hindar, adalah implementasi dari metode Serang Balas. Pada 10 aba-aba pertama, A mendapatkan kesempatan menyerang pertama kali dan B membalas setelah melakukan hindaran sempurna, sementara pada 10 aba-aba kedua akan ditukar oleh pelatih, yaitu B menyerang terlebih dahulu.
Tujuan dari latihan Serang Balas ini adalah untuk melatih pesilat, terutama bagi si penghindar, untuk menghindar ke arah yang sulit dilihat oleh lawan, tetapi akan sangat mudah untuk melakukan serangan balasan. Inilah yang disebut hindaran yang mengunci posisi lawan. Si penghindar juga harus mempelajari bagaimana ia harus meletakkan langkah mereka agar dapat mempercepat serangan balasan berikutnya.
Metode berpasangan lain yang dilatihkan di Perisai Diri adalah Beladiri. Beladiri adalah dimana saat A menyerang dan B menghindar sambil melepaskan serangan ke A. Dalam hal ini, B disebut melakukan Beladiri. Jadi perbedaannya dengan metode sebelumnya adalah, bahwa B tidak melakukan hindaran sempurna baru membalas, namun B melakukan hindaran dan serangan dalam satu gerakan.
Sebagai ilustrasi yang sederhana, misalnya A melakukan pukulan ke arah depan, ketika pukulan tersebut dekat, maka B bergerak ke samping sambil menusukkan buku tangannya ke arah mata. Dalam hal ini, maka B melakukan Beladiri.
Ketiga metode di atas, Serang Hindar, Serang Balas dan Beladiri akan diajarkan kepada pesilat Perisai Diri baik dari tingkat Dasar sampai tingkat yang tinggi sekalipun. Metode ini akan diaplikasikan baik menggunakan tangan kosong ataupun menggunakan senjata seperti pisau, pedang dan toya.

Teknik Asli

Teknik silat Perisai Diri mengandung unsur 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia yang dipilah dan dikelompokkan sesuai dengan karakter dari masing-masing aliran. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri juga digali dari aliran Siauw Liem Sie (Shaolinshi). Dengan kreativitas Pak Dirdjo, gerakan maupun implementasinya sudah dijiwai oleh karakter pencak silat Indonesia. Hal ini yang menjadikan ilmu silat Perisai Diri mempunyai sifat unik, tidak ada kemiripan dengan silat yang lain. Disebut Asli karena mempunyai frame tersendiri, bukan merupakan kombinasi dari beberapa aliran silat. Teknik Asli dalam silat Perisai Diri di antaranya yaitu :
  1. Burung Meliwis
  2. Burung Kuntul
  3. Burung Garuda
  4. Harimau
  5. Naga
  6. Satria
  7. Pendeta
  8. Putri
Selain teknik tersebut di atas, ada beberapa teknik yang menjadi kekayaan teknik silat Perisai Diri, di antaranya yaitu Kuda Kuningan, Lingsang, Satria Hutan dan Kera, serta beberapa teknik dari beberapa daerah di Indonesia, di antaranya yaitu Minangkabau, Jawa Timuran, Cimande, Bawean dan Betawen.

Teknik Minangkabau

Nama teknik Minangkabau diambil karena gerakan teknik ini mirip dengan tarian tradisional dari Minangkabau, Sumatra Barat. Salah satu tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk memperkuat otot-otot paha dan otot belakang. Teknik ini juga memberikan pengalaman tentang bagaimana rasanya bila kita berada pada posisi yang merendah ke tanah.
Untuk menyerang lawan, teknik Minang seringkali mendahului dengan membuka bagian lemah dari badannya dengan gerakan yang lambat. Ini adalah pancingan yang disengaja agar lawan menyerang terlebih dahulu. Ketika lawan datang dengan serangan, saat itulah teknik Minang akan bergerak sangat cepat dan keras menghancurkan serangan lawan tersebut dengan sikunya dan dilanjutkan dengan serangan berikutnya.

Teknik Burung Meliwis

Burung Meliwis memiliki ciri khas tersendiri dalam bergerak, yaitu bergerak dengan ringan dan cepat. Tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk melatih kecepatan, keringanan tubuh dan membiasakan diri menapak dengan ujung kaki. Dengan mempelajari teknik ini, maka pesilat dengan sendirinya akan melatih otot-otot kaki, betis dan pinggul.
Meliwis menggunakan ujung-ujung jari untuk menyerang lawan. Oleh karena itu, ia hanya akan menyerang bagian-bagian yang sangat lemah seperti mata dan leher. Saat menyerang, Meliwis melontarkan tangannya dengan cepat ke arah lawan dan akan kembali dengan kecepatan yang sama, sehingga mempersulit lawan untuk menolak.
Selain ujung-ujung jari, Meliwis juga menggunakan pergelangan tangannya untuk menyerang bagian-bagian seperti leher dan dagu. Teknik ini juga menggunakan pergelangan tangan bagian dalam untuk menolak dengan cara mengalihkan arah serangan lawan.

Teknik Burung Kuntul

Setelah mempelajari teknik Meliwis, pesilat akan menerima pelajaran teknik berikutnya, Burung Kuntul. Bila saat berlatih Meliwis, pesilat diajarkan untuk bergerak ringan, kini pesilat diajarkan untuk melibatkan tenaga saat bergerak ringan.
Dibandingkan dengan Meliwis, Kuntul tidak hanya menyerang bagian lemah, tetapi juga bagian lain seperti lutut. Teknik ini memiliki satu macam tendangan yang digunakan untuk merusak lutut lawan.
Pada saat menyerang, sifat serangan Kuntul adalah memecut. Serangan dilontarkan sangat cepat dari badan ke arah sasaran dan dengan sendirinya kembali ke arah badan dengan kecepatan yang sama. Namun pola serangan Kuntul tidak pernah lurus kedepan seperti teknik beladiri pada umumnya. Serangan Kuntul selalu mengarah ke samping.
Untuk menyerang depan, maka Kuntul akan memposisikan dirinya sedemikian rupa, sehingga lawan menjadi berada di samping saat serangan mencapai target.

Teknik Burung Garuda

Garuda adalah simbol burung terkuat di antara jenis burung lainnya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan teknik burung sebelumnya, Garuda memiliki kemampuan bertarung yang paling tinggi.
Saat berlatih teknik Garuda, pesilat akan dikenalkan bagaimana cara menggunakan perubahan badan sebagai tenaga tambahan saat menyerang atau menolak. Karena kemampuannya dalam menggunakan badan inilah, tenaga yang dimiliki oleh teknik Garuda menjadi lebih besar dibandingkan dengan Meliwis dan Kuntul.
Garuda menggunakan sisi tangan dan sikunya sebagai perlengkapan dalam menyerang dan menolak. Teknik ini selalu mengembangkan kelima jarinya selebar mungkin untuk memperkuat otot tangan bagian samping.
Target serangan Garuda sering ke arah leher. Dengan menggunakan sikunya, Garuda akan menotok bagian leher dan mengiris leher tersebut dengan sisi luar tangan, untuk merusak tulang leher lawan sekaligus merobek kulit lawan. Tidak hanya leher, Garuda juga dapat menyerang ke bagian tengah di antara dua alis mata lawan dan mengirisnya ke sepanjang garis mata.
Dalam jarak yang sangat rapat, Garuda memanfaatkan sikunya ke bagian lemah lawan ataupun memanfaatkan tumitnya untuk melakukan tendangan jarak pendek ke arah kemaluan lawan.
Untuk melindungi diri dari serangan lawan, Garuda memanfaatkan kaki untuk menolak bagian bawah dan tangan untuk bagian tengah dan atas.

Teknik Harimau

Dibandingkan dengan Garuda, teknik Harimau memiliki kemampuan yang lebih besar, baik itu tenaga, kecepatan, keuletan, keganasan dan fleksibilitas gerakan.
Teknik ini di adaptasi dari karakter hewan aslinya yang disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Kemampuan Harimau lebih baik dibanding Garuda karena teknik ini sudah menggunakan perputaran badan untuk meningkatkan kecepatan dan tenaga.
Posisi Harimau bisa berbeda-beda, baik itu merendah, sedang ataupun tinggi. Pada saat posisi merendah, teknik ini akan melebarkan kuda-kuda agar lebih merendah ke tanah dan akan menyerang ke daerah bawah dari lawan, dilanjutkan dengan menggulung untuk menjauhkan diri dari lawan. Pada saat posisi tinggi, teknik ini akan mengincar daerah atas seperti dada dan kepala. Teknik inipun kadang menggunakan lompatannya untuk menyerang kepala.
Saat menyerang, Harimau menggunakan perlengkapan seperti cakar, telapak tangan, lutut, tumit dan telapak kaki. Saat menolak, teknik ini akan menggunakan perlengkapannya seperti kaki, tangan dan juga cakarnya. Target sasaran yang menjadi sasaran serangan antara lain mata, muka, telinga, leher, dada, pergelangan badan, kemaluan, lutut dan kulit.

Teknik Naga

Naga dilambangkan sebagai binatang terkuat di jajaran teknik silat Perisai Diri. Oleh karena itu, Naga diberikan pada jenjang teknik hewan terakhir di Perisai Diri. Keunikan dari teknik Naga terdapat pada cara langkahnya yang selalu mengandung putaran. Hal ini dilakukan untuk menuju poros tengah lawan saat menghindar, memapas ataupun menyerang. Tenaga yang dikeluarkan pun lebih besar dibanding teknik sebelumnya karena teknik ini telah menyatukan kemampuan perputaran badan dan perpindahan berat badan sebagai tambahan tenaganya.
Ditambah lagi, pesilat yang menerima teknik ini adalah mereka yang telah menduduki tingkatan Asisten Pelatih. Di tingkat ini, mereka mendapatkan pelajaran Pernafasan Tahap 1, yang akan berfokus untuk meningkatkan tenaga. Oleh karena itu, teknik Naga pun akan semakin kuat lagi karena para Asisten Pelatih mengkombinasikan teknik dan pernafasan ke dalam aplikasinya.
Saat menyerang, teknik Naga akan merusak persendian leher, paha dan tangan. Daerah lemah seperti dagu dan kemaluan juga bisa menjadi sasaran serangan apabila daerah tersebut terbuka.

Teknik Satria

Setelah mempelajari teknik hewan, di tingkat ini pesilat akan mulai mempelajari teknik manusia. Teknik yang pertama dipelajari adalah Satria. Pada tingkat ini, pesilat dianggap telah mampu menerapkan seluruh kemampuan dari teknik hewan pada tingkatan-tingkatan sebelumnya. Sebagai suatu teknik manusia, Satria akan mulai meninggalkan karakter kehewananannya, seperti liar, buas dan brutal. Satria akan berfikir tepat sebelum bertindak dan melaksanakan geraknya dengan penuh percaya diri.
Bersamaan dengan penerimaan pelajaran teknik ini, seorang pesilat juga menerima pelajaran Pernafasan Tahap 2, yang difokuskan untuk meledakkan tenaga.
Karena kemampuan dari dua tahap Pernafasan tersebut, sifat teknik Satria menjadi penuh dengan rasa percaya diri. Ketika serangan datang, Satria akan menolak, memapas dan merusak perlengkapan serangan lawan dengan memukul titik persendian. Saat bergerak, teknik ini tidak melakukan gerakan-gerakan yang rumit seperti pada teknik Harimau dan Naga.

Teknik Pendeta

Dalam Bahasa Jawa, pandito artinya adalah orang yang selalu memberikan falsafah jalan kebaikan pada orang lain. Karakter ini pun terbawa ke dalam teknik itu sendiri. Teknik ini tidak menunjukan kebrutalan dan juga tidak banyak merusak ataupun menghancurkan persendian lawan.
Walaupun kemampuan seorang pesilat yang mempelajari Pendeta tetap memiliki kemampuan seluruh teknik di bawahnya, namun teknik asli ini sendiri tidak akan merusak bila tidak diperlukan.
Pola gerak yang dilakukan teknik ini pun jauh lebih sederhana. Serangannya hanya berpola lurus, dengan jarak yang dekat. Serangan yang dilakukan sepenuhnya menggunakan putaran badan, atau dikenal dengan istilah Gizoboge.
Perlengkapan yang digunakan saat menyerang adalah kepalan tangan, sisi samping badan, kepala dan tumit. Bentuk tangan dari teknik ini selalu mengepal. Sasaran serangan umumnya adalah ulu hati, kepala, rusuk dan beberapa bagian persendian.

Teknik Putri

Teknik Putri adalah teknik tertinggi di Perisai Diri. Karakter dari teknik ini bisa berubah-ubah. Terkadang lembut, namun tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat dan keras, kemudian lembut kembali. Putri menggabungkan seluruh kemampuan yang ada pada teknik-teknik sebelumnya, ditambah dengan kemampuan fleksibilitas gerak yang tidak baku seperti teknik lain. Tenaga yang digunakan bersifat kosong isi. Istilah ini berarti bahwa Putri akan selalu kosong tidak bertenaga, namun di dalam kekosongannya, keluar tenaga yang sangat besar saat terjadi sentuhan dengan lawan.
Putri seringkali melakukan dua macam tindakan dalam satu gerakan. Baik itu menyerang sambil menghindar ataupun menyerang sambil menolak. Teknik inipun sering memanfaatkan tenaga lawan untuk menyerang, sehingga tenaga yang ia keluarkan semakin sedikit. Gizoboge (perputaran badan) selalu diaplikasikan dalam tekniknya ditambah dengan Pernafasan Tahap 3 yang selalu mengiringi geraknya. Serangannya bersifat gelap, yang artinya sulit untuk dilihat lawan.
Putri biasanya hanya bereaksi terhadap serangan lawan. Ia tidak berinisiatif melakukan serangan terlebih dahulu.

Teknik Olah Pernapasan

Ketika pesilat telah menduduki tingkat Asisten Pelatih, ia akan mulai menerima pelajaran teknik olah pernafasan yang berguna baik untuk kebugaran maupun untuk menunjang beladiri. Teknik pernafasan Perisai Diri dibagi menjadi 3 tahap.
Tahap pertama tujuannya untuk menghimpun tenaga. Seorang pesilat akan belajar teknik pernafasan untuk menambah tenaga dan membuat otot-otot menjadi keras. Hal ini untuk meningkatkan tenaga setiap pesilat. Namun pada saat pembelajaran tahap ini, ada kemunduran yang akan dialami dari sisi kecepatan. Bahwa kecepatan si pesilat akan menurun dari kecepatan sebelumnya.
Ketika seorang pesilat telah menyelesaikan latihan Pernafasan Tahap 1, maka ia harus langsung melanjutkannya ke latihan Pernafasan Tahap 2. Pada tahap 2 ini akan di fokuskan untuk meledakkan tenaga. Tenaga yang telah mampu dihimpun sebagai hasil latihan di tahap 1, kini diarahkan untuk di lepaskan dalam bentuk-bentuk teknik, baik serangan, tolakan, papasan dan bahkan hindaran. Dengan melalui proses tahap 2, maka kecepatan seorang pesilat berangsur-angsur akan kembali seperti semula dan bahkan dapat membuat kecepatan semakin meningkat.
Tahap terakhir dari latihan teknik pernafasan ini adalah Pernafasan Tahap 3. Pada tahap 3 akan ditekankan pada implementasi nafas ke dalam seluruh gerakan silat. Setelah implementasi tahap 3, seorang pesilat akan mampu bernafas dengan lembut, bergerak dengan cepat dan seketika menghasilkan tenaga saat diperlukan. Seluruh pola pernafasan, cara implementasi dan penghayatannya akan dilatihkan pada tahap ini. Oleh karena itu, pelajaran ini hanya akan diberikan kepada Pelatih yang dituntun langsung oleh seorang Pendekar.

Kerokhanian

Kepada pesilat yang telah memiliki kemampuan lebih dalam ilmu bertarung setelah mempelajari teknik tangan kosong, teknik senjata dan teknik pernafasan, untuk menyeimbangkan gemblengan fisik sangat perlu diberikan gemblengan mental spiritual untuk menjadi pesilat yang berbudi luhur, yang dalam Perisai Diri dikenal dengan istilah kerokhanian, yang diberikan secara bertahap untuk memberi pengertian dan pelajaran tentang diri pribadi dan manusia pada umumnya, sehingga diharapkan tercipta pesilat yang bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak. Keseimbangan antara pengetahuan silat dan kerokhanian akan menjadikan anggota Perisai Diri waspada dan mawas diri, tidak sombong, dan setiap saat sadar bahwa di atas segala-galanya ada Sang Pencipta.

Pranala luar

Jumat, Maret 23, 2012

kucing terlucu

Serial Kucing: Kucing-kucing Lagi Sedih

Binatang piaraan yang baik adalah binatang yang bisa menghibur hati pemiliknya ketika sedang sedih. Binatang yang jika dipandang saja sudah bikin hati gemes and adem. Binatang yang ekspresinya masih tersenyum bahkan saat sedang tidur. Perfect. Siapa binatang berwajah seperti itu? Sudah diduga, bagi saya binatang itu adalah kucing.
"sad: experiencing or showing sorrow or unhappiness, sadness: emotions experienced when not in a state of well-being"
Humm kok kedengarannya sepertinya majikan yang egois ya. Sebenarnya, pernah ga sih memperhatikan kucing yang sedang bersedih? Pernahkah kita peduli apa yang dipikirkan si kucing? Saat habis putus, dimarahin kekasihnya atau habis digebug karena ngintip ayam? So agar kita semakin paham binatang kesayangan ini, mari kita belajar mengenal sekpresi kucing saat sedang sedih.


Kucing Habis Dimarahi Karena Ketahuan Nyuri
Hmm makanya jangan kejam-kejam kalo marah-marah sama kucing ya. Udah cukup lah satu dua gebukan aja. Kasihan kan kalo kucing sampe depresi gini, mereka kan hewan yang sensitif. Kalo ntar jadi kurus gmn coba? Cup-cup... udah cing, gak beneran marah kok...



Kucing Kepingin Ikan Teri, bukan makanan kecil..
Ini nih kalo pemilik yang tidak memahami makanan favorit kucing. Pingin makan ikan eh malah dikasih krupuk pilus. Ya si pus jadi kecewalah...Apalagi pas hari lahirnya. Teganya3x...


Kucing Sedang butuh Curhat
Biasanya kalo pemiliknya terlalu kejam, kucing jadi bingung. Jadi deh dia butuh curhat. Memang ada bahasa yang hanya diketahui antar spesies kucing. So karena kebanyakan kita bukan pendengar yang baik, minimal kalo punya kucing ya harus dua. Kalo tidak si kucing akan lebih banyak maen di luar, nyari temen curhat. Iya kalo dapat temen yang bener, kalo salah pergaulan gmn? Jadi... kucing garong donk wkwkwk...



Pas sedih pun masih lucu wkwkwk..:D

Selasa, Maret 20, 2012

Profil Mitra KUKAR_tenggarong


Mitra Kutai Kartanegara (Kukar) merupakan satu-satunya klub sepakbola profesional yang bermarkas di kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berada di bawah pengelolaan PT Kutai Kartanegara Sport Mandiri.

Klub yang memiliki julukan sebagai Barisan Kuat dan Kekar dan Naga Mekes ini bermarkas di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang.

Kehadiran PS Mitra Kukar sendiri tak dapat lepas dari klub legendaris asal Surabaya yakni Niac Mitra atau Mitra Surabaya serta Mitra Kalteng Putra.

Ketika Mitra Surabaya terdegradasi ke Divisi I Liga Indonesia pada tahun 1999, klub ini dibeli pemilik Barito Putra dari Banjarmasin yakni H. Sulaiman HB dan pindah markas ke ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya. Sejak itu Mitra Surabaya berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra (MKP).

Pada tahun 2001, Mitra Kalteng Putra terdegradasi ke Divisi II Liga Indonesia. Kesulitan keuangan yang dialami MKP dalam menjalani roda kompetisi akhirnya membuat klub ini kembali harus ganti manajemen. Lantas, MKP pun pindah markas ke Kabupaten Kutai Kartanegara dengan status dipinjamkan.

Dibawah manajemen yang diketuai H Suryanto Anwar dan Manajer Tim Endri Erawan, Mitra Kalteng Putra akhirnya berganti nama menjadi Mitra Kukar saat menjalani kompetisi Divisi II Liga Indonesia musim 2003. Hanya butuh waktu setahun di Divisi II, Mitra Kukar kemudian menapak ke kompetisi Divisi I Liga Indonesia pada musim 2004.

Pada tahun 2005, Mitra Kukar resmi menjadi milik Kabupaten Kutai Kartanegara setelah klub ini dibeli dari H. Sulaiman HB dengan harga Rp. 1,5 milyar. Di tahun ini pula, terjadi perombakan pengurus Mitra Kukar yang menempatkan H Sugiyanto sebagai Ketua Umum menggantikan H Suryanto Anwar.

Di musim 2007, Mitra Kukar berhasil lolos ke Divisi Utama Liga Indonesia musim 2008 setelah sukses menduduki posisi sebagai juara Grup IV sekaligus melaju babak semifinal Divisi I Liga Indonesia 2007. Namun, Mitra Kukar gagal melangkah ke babak final setelah kalah dari Persikad Depok melalui adu penalti.

Mitra Kukar untuk pertama kalinya mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia sejak musim 2008. Setelah 3 tahun berlaga di Divisi Utama, Mitra Kukar akhirnya menembus kasta tertinggi Liga Indonesia pada musim 2011/2012 setelah meraih predikat Juara III Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.

Selama 8 tahun berkiprah di pentas sepakbola nasional, baik mulai kompetisi Divisi II, Divisi Utama hingga Indonesian Super League, Mitra Kukar telah ditangani sejumlah pelatih dari dalam maupun luar negeri. Mereka adalah Eddy Simon Badawi (2003), Hernan Clavito Godoy dari Chili (2004), Solekan (2004), Vata Matanu Garcia asal Angola (2005), mantan pelatih timnas Indonesia asal Bulgaria Ivan Venkov Kolev (2006), Sukardi (2006), Mustaqim (2007 dan 2009), Jacksen F Tiago asal Brazil (2008), Nus Yadera (2008) dan Benny Dolo (2010/2011). Di musim 2011/2012, Mitra Kukar ditangani mantan pelatih timnas Filipina, Simon McMenemy, dari Inggris.


Prestasi

2010/2011
- Juara III Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011
- Tim Fair Play Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011
- Promosi ke Indonesia Super League


2009/2010
- Peringkat 8 Divisi Utama Liga Indonesia 2009/2010

2008/2009
- 8 Besar Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009
- 24 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2008
- 8 Besar Turnamen Liga Jatim VII/2008
- Juara I Turnamen Piala Gubernur Kalsel III/2008

2007
- Semifinalis Divisi I Liga Indonesia
- Promosi ke Divisi Utama
- 32 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007

2006
- Peringkat 5 Divisi I Liga Indonesia Wilayah IV
- 64 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2006

2005
- Peringkat 6 Divisi I Liga Indonesia Wilayah II
- 32 Besar Copa Dji Sam Soe Indonesia 2005

2004
- Peringkat 10 Divisi I Liga Indonesia Wilayah Timur

2003
- Tiga Besar Divisi II Liga Indonesia
- Promosi ke Divisi I
Cara menghilangkan rokok di dalam paru-paru. Salah seorang sahabat bertanya cara menghilangkan rokok di dalam paru-paru. Mungkin maksudnya cara menghilangkan asap rokok di dalam paru-paru, ya?

Oke sebenarnya cara menghilangkan rokok di dalam paru-paru bahasannya sudah pernah saya coba terangkan dalam pos tips membersihkan paru-paru dari efek asap rokok.

Bahasan dalam postingan tips menghilangkan asap rokok di dalam paru-paru tersebut membahas 10 tips mudah dan bisa anda lakukan.

So, Ingatlah asap rokok apapun jenisnya, baik asap rokok herbal yang kebanyakan orang men-capnya aman, mungkin perlu dipertanyakan lagi. Lihat post rokok herbal tetap membahayakan.

Baca juga: Cara berhenti merokok via audio.

Berikut ini saya menemukan lagi post tentang cara menghilangkan asap rokok di dalam paru-paru dari blognya chocoboswing.blogspot.com.

Latihan Pernafasan
Mengambil napas dalam-dalam merupakan aspek penting dari detoksifikasi paru-paru. Tentu sajalakukan latihan di daerah bebas polusi. Latihan pernapasan mudah dimulai duduk tenang, punggung lurus dan Ambil Napas secara perlahan sambil berhitung sampai hitungan ke 4. Tahan selama empat hitungan dan kemudian mencoba keluaran napas selama delapan hitungan. Berlatih ini selama beberapa menit setiap hari tidak hanya akan memperkuat paru-paru lega tapi membantu relaksasi dan menghilangkan stres.

Cara berhenti merokok dengan metoda unik.

Mengkonsumsi Daun Herbal
Rosemary atau biasa disebut Embun Laut biasa digunakan sebagai minyak esensial dan herbal untuk kesehatan paru-paru. Herbal yang satu ini mengandung 24 antioksidan, mengkonsumsi Rosemery secara rutin akan ini akan membuka kapiler dan meningkatkan aliran oksigen ke darah.

Lobelia / Indian tobacco, memiliki sejarah panjang digunakan sebagai obat herbal untuk kondisi pernapasan seperti asma, bronkitis, pneumonia, dan batuk. Secara historis, penduduk asli Amerika mengisap Lobelia sebagai pengobatan untuk asma. Saat ini, Lobelia kadang disarankan untuk membantu mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan, termasuk tenggorokan, paru-paru, dan tabung bronkial.
Para peneliti sekarang berpikir bahwa sebenarnya lobelia dapat mengurangi efek nikotin dalam tubuh, khususnya pelepasan dopamin. Dopamin adalah bahan kimia otak yang memainkan sejumlah peran penting dalam otak. Lobelia adalah ramuan yang berbahaya. Hal ini dapat digunakan secara aman dalam dosis kecil, tetapi mengonsumsi dosis besar dapat menyebabkan efek samping mulai dari mulut kering dan kejang-kejang dan mual bahkan koma. Anda harus menggunakan Lobelia hanya di bawah pengawasan dokter Anda.

Mengkonsumsi Makanan Yang Menyehatkan Bagi Paru-Paru.
Dibawah ini adalah daftar makanan yang direkomendasikan ole banyak ahli untuk mendukung kesehatan paru-paru.

1. lobak
2. almond
3. zaitun
4. bawang
5. anggur
6. sawi
7. Water
8. labu (Yang dipanen saat musin dingin)
9. Water Chestnut
10. Selada Air

Sabtu, Maret 17, 2012

Cara membuat status kosong On facebook

Akhirnya saya menemukan cara menulis status kosong di facebook.
Teman saya di sekolah banyak yang bertanya kepada saya apakah saya bisa membuat status kosong di facebook, saya hanya bisa menjawab "TIDAK". Dengan jawaban itulah saya mulai penasaran dan saya mulai mencari infonya di internet, sayapun menemukanya dan langsung saya tulis di blog ini.
Ternyata caranya tidak sulit, Anda hanya menuliskan kode di kotak status Anda.

Langsung saja kita menuju caranya:
1. Masuk ke Akun Facebook
2. Masukan kode di bawah ini di kotak status Anda

@[0:0]

3. Klik "Bagikan"

Lalu nanti akan jadi seperti gambar di bawah ini.



Bagaimana ulasan tentang Cara Membuat Status Kosong di Facebook di Lingkar Merah Terbaik Indonesia ini, beri komentarnya ya kalau menarik dan bagikan juga ke Google Plus, Twitter dan Facebook.

masjid terbesar di eropa

Islamic Center Terbesar PDF Print E-mail
Friday, 14 January 2011 15:09
Islamic center Roma, terbesar di Eropa
Italia? Pizza, Spaghetti, Capuccino dan Sepakbola!  Itu mungkin yang pertama terlintas di benak banyak orang. Tahukah anda, bahwa Roma dan Konstantinopel adalah dua metropolitan Eropa yang diramalkan Rasulullah akan dibuka oleh kaum Muslimin dengan sebaik-baik pasukan?  Konstantinopel telah berhasil ditaklukkan oleh Muhammad Murad yang bergelar al-Fatih pada tahun 1453 M, atau lebih dari 800 tahun setelah wafatnya Nabi.  Hampir saja Roma ditaklukkan juga oleh al-Fatih kalau dia tidak keburu wafat karena sakit.  Pada saat itu, Paus yang berkedudukan di Roma sampai melarikan diri ke Perancis.  Pada abad ke-15 M, tidak ada orang di Eropa yang meragukan kemampuan tentara Daulah Utsmaniyah untuk memasuki Roma.  Mereka adalah tentara yang teruji mampu merebut Konstan-tinopel, kota yang tidak mampu ditaklukkan siapapun lebih dari 1000 tahun.

Kini Roma adalah ibu kota Republik Italia, anggota pakta pertahanan Atlantik Utara (NATO), sehingga upaya menaklukkan Roma tentu saja harus dilakukan oleh pasukan yang mampu mengungguli kekuatan NATO, yang didalamnya ada Amerika Serikat, Inggris dan Perancis, lengkap dengan senjata-senjata nuklirnya.

Menurut laporan statistik resmi, di Italia hingga 2005, jumlah Muslim ditaksir antara 0,96 - 1,03 juta orang atau 1,4 persen dari populasi Italia.  Dari jumlah itu orang Itali yang muallaf diperkirakan kurang dari 10.000. Selebihnya adalah warga keturunan asing.  Sekitar 34 persen dari 2,4 juta penduduk keturunan asing adalah Muslim.

Jumlah Muslim ini jauh lebih rendah dari rata-rata negeri anggota EU, bahkan lebih rendah dari jumlah Muslim di pulau Sizilia (yang kini wilayah Italia) pada abad 9 M.  Pada abad 9 hingga 13 M, Pulau Sizilia diperintah Islam.

Salah satu poin gesekan antara warga asli Italia dengan imigran Muslim di Italia adalah kehadiran tanda salib gedung-gedung pemerintah, seperti di sekolah-sekolah.  Namun pada tahun 2006, The Italian Council of State mengumumkan untuk mencabut tanda-tanda salib itu.

Masjid di Milan, di sini tidak boleh lagi ada masjid baru
Di sisi lain, ada sejumlah kelompok politik di Italia seperti The Northern League yang memperjuangkan pelarangan pembangunan masjid.  Pemba-ngunan masjid baru telah dila-rang di Milan. Pemerintah daerah berargumentasi bahwa “umat Muslim bisa beribadah di mana saja, jadi tidak memer-lukan masjid”. Padahal bagi Muslim di negeri di mana mere-ka minoritas, masjid tidak sekedar tempat ibadah, tetapi juga pusat budaya.  Kalau mencari masjid di Italia, paling mudah adalah mencarinya di bawah kata kunci “Centro Islamico”.

Kenyataannya, beberapa masjid di Italia memang cukup besar.  Pembangunan masjid ini banyak yang disponsori pemerintah negeri-negeri Islam, seperti Saudi Arabia, Kuwait atau Libya.  Di Roma bahkan telah berdiri Islamic Center terbesar di Eropa.  Di masjid ini konon setiap hari rata-rata ada 10 orang yang minta diislamkan.  Hal yang menggembirakan ini membuat sejumlah orang berpikir bahwa “memasuki kota Roma” yang diramalkan Nabi sudah semakin dekat.

Namun bila dihitung serius, maka dalam setahun jumlah muallaf baru itu cuma 3650 orang.  Jadi meski angka ini semula tampak menggem-birakan, namun sebenarnya tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah penduduk Roma atau Italia.  Apalagi ada informasi bahwa lebih dari separo yang diislamkan itu kemudian balik lagi ke agama lamanya karena berbagai hal.  Jadi memang cara satu-satunya memasuki Roma adalah dengan pasukan Daulah Khilafah untuk kemudian menerapkan syariah Islam sebagai cara dakwah yang paling efektif !

islamic center samarinda masjid terbesar ke 2 se ASIA TENGGARA

REKOR!!

Perjalananku ke Samarinda kali ini cukup istimewa. Hal ini terjadi akibat keterlambatan maskapai,  sebut saja Bunga Airlines, yang hampir mencapai 5 jam! Awalnya, keberangkatanku direncanakan pada pukul 16.45 WIB, kemudian 3 jam sebelum keberangkatan, aku dikabari oleh panitia, bahwa terjadi penundaan selama 3 jam, sehingga, aku berangkat pada pukul 19.30 WIB. Setelah tiba di bandara, ternyata, penundaan ini berlanjut hingga pukul 22.10 WIB!
Luar biasa ! kalau-lah pada saat itu tidak ada pertandingan Sea Games antara Indonesia (U23) vs Kamboja yang berkesudahan dengan skor akhir 6-0 untuk Indonesia, maka tak terbayang apa yang akan terjadi di bandara.
(Aku pernah terlambat parah, namun tidak lebih dari 3-4 jam oleh maskapai Aum Airlines dan Angin Airlines –>kalau yang ini, udah gulung tikar, Hehe..).
Inilah rekor pertama yang tercipta hari itu!

Di sudut lain, kericuhan sebenarnya sudah mulai terjadi, karena ketiadaan crew penerbang yang akan menghantarkan para penumpang ke Banjarmasin. Sampai aku meninggalkan Adisucipto, tak ada kabar tentang nasib mereka. Padahal malam sudah terlalu larut untuk menerbangkan pesawat.

Tiba di pesawat yang akan menerbangkanku, crew awak kabin menjelaskan keterlambatan yang disebabkan faktor cuaca. Begitu sederhana! Menarik sekali…mungkin benar, namun, saat banyak kulihat hilir mudik pesawat yang mendarat, sepertinya ini bukan alasan yang tepat. TERLALU!
Aku tiba di Balikpapan pukul 01.00 WITA. Setelah rekor telat, kini aku kembali membukukan rekor baru lainnya, ke sebuah acara yang harus kuisi pada waktu dini hari hingga pagi hari, MANTAP! Aku harus kembali bersyukur karena dilayani dengan sangat baik oleh panitia.
Setelah menjemputku, kendaraan yang kami tumpangi tak langsung meluncur ke Samarinda, karena ternyata harus menjemput salah satu pengisi acara juga, yakni Saudara Gilang Ramadhan, yang tak lain pengajar muda dari Indonesia Mengajar Gelombang 1, yang bertugas di Tanjung Aru, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Beliau sudah menuntaskan tugasnya selama setahun dan sebelum kembali ke Jakarta, ia menemani sang ayah yang memang sejak awal menetap di Balikpapan. Sang ibu dan kakak merintis usaha kue di Solo, sebagai bekal keluarga, bila sang ayah pensiun.
(Rencananya, bila sang ayah pensiun, seluruh keluarga Gilang akan menetap di Solo. Blogger harus tahu, bahwa keluarga Gilang memang terkenal dengan kehandalan memasaknya. Jangan heran, bila dalam waktu yang tidak terlalu lama, usahanya keluarganya akan menggoyang lidah negeri ini. Dont miss it, guys..)
Berikutnya, kami bersepakat untuk beristirahat sejenak sambil menghangatkan tubuh, karena suhu dan angin malam yang semakin tak ramah. Perutku pun juga keroncongan. Sup daging yang menemani selama menunggu keterlambatan tadi sudah habis dilumat para predator yang bersemayam di lambungku. Jadilah, memesan Bihun Goreng kupikir solusi terbaik. Mungkin karena terlalu lapar, hidangan itu terasa lezat sekali..Alhamdulillah yaa…
Panitia yang menemani pun tak mau kalah, karena turut serta bersama dan menikmati porsi yang lebih besar ternyata. Hehe..
Tuntas menyantap hidangan agak berat itu, kami pun langsung meluncur melintasi jalan utama yang menghubungkan antara Balikpapan-Samarinda. Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 2 jam.
Akhirnya, tiba di Samarinda sekitar pukul 04.30 WITA.  Adzan Shubuh pun sepertinya sudah tak sabar  bersahutan menyambut kami berempat. Yup, selain aku dan gilang, ada Indra dan “Sang Driver”.
Sang Driver ini sengaja disembunyikan identitasnya, karena berhasil membuat kami tetap terjaga. Hehe..Sepanjang perjalanan, kami dihibur dengan lantunan nasyid dan DANGDUT elegan miliknya. Dari Sami Yusuf, Maher Zain hingga Ikke Nurjannah hadir, KEREN!
Aku tak pernah menyangka, di balik kepolosannya, tersimpan SESUATU, hehe..
sesekali ia bernyanyi (tanpa sadar) dan dia begitu fasih melantunkannya. (Fikirku..ini dilakoninya untuk mengusir rasa kantuk akibat ‘kelebihan muatan’ saat sebelum berangkat tadi). Kami pun tak tahan untuk tidak tertawa bersama. Beberapa kali lubang di tengah jalan berhasil dihajarnya, sehingga kembali menyadarkan kami. Belum lagi kondisi jalanan yang  dipenuhi truk-truk gandeng berbadan lebar.Tidak jarang, efeknya kami harus menyingkir ke pinggir hutan atau semak karena truk-truk ini hampir melebihi separuh badan jalan, seorang Schumacher pun, belum tentu lolos tes ini, di malam hari pula! *mulai lebay mode on..hehe..*
Sebelum menutup rangkaian perjalanan, kami menyempatkan diri untuk bersilaturahim ke Mesjid Islamic Center di tengah Sungai Mahakam untuk menunaikan Shubuh Berjama’ah. Konon, inilah Mesjid Islamic Center terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Istiqlal. Selama empat kali berkunjung ke Samarinda, baru pertama kali inilah aku shalat berjama’ah di tempat ini.
Yaa..aku punya kebiasaan mengunjungi Mesjid Agung atau Mesjid Raya di setiap kota yang baru pertama kali kukunjungi, selain toko buku dan kidz station tentunya.
Setelah selesai shalat, kami pun meluncur ke Guest House dan dimulai-lah petualangan istirahatku yang SESAAT.
(Panitia menyediakan sebuah kamar Guest House di dekat kampus. Alhamdulillah…di kamar itu terdapat dua buah bantal..(sama seperti sebelumnya juga, ketika aku diundang sebuah acara. tapi, ini beda, karena Indra-panitia, semakin menguatkan kritik yang dihadiahkan untukku setiap mengisi acara di daerah,yakni… lain kali, bawa istri yaa Mas. Hehe..ampuun!! Bener juga sih..#ea #prikitiew #ihir #cuit2..cukup! hehe…)
Aku istirahat hanya sekitar 1,5 jam ditambah 1 jam di pesawat, jadi 2,5 jam. Detailnya, jam 07.30 bangun dan bersiap,  pukul 08.00-08.30 sarapan, dan dilanjutkan ke lokasi acara, karena dimulai pukul 09.00 WITA. *Hosh..Hosh..*
Alhamdulillah, acara berlangsung lancar dan hangat karena luar biasanya antusiasme peserta. Rektor pun turut membuka rangkaian panjang acara ini, dari tanggal 8-13 November 2011. Selain Aku dan Gilang, pengisi acara lainnya adalah Eva. Ia adalah pemilik “Markas Burger” dan masih tercatat sebagai mahasiswa UNMUL jurusan Bahasa dan Seni angkatan 2007. Outlet burgernya kini ada 9 buah dan tersebar di wilayah Kalimantan Timur. Dahsyat!
Dari BEM UNMUL, ada Baqi Pradana. Ia adalah Wakil Presiden Mahasiswa BEM UNMUL sekaligus Juara 2 Mapres UNMUL. Ia juga tercatat sebagai mahasiswa jurusan Teknik Industri 2007. Keberhasilan sebagai juara 2 Mapres, karena karya tulisnya yang menceritakan soal revitalisasi perpustakaan di UNMUL.
Talkshow ini dipandu secara atraktif oleh Nichita, mahasiswa Jurusan Komunikasi UNMUL Angkt. 2007, yang juga berprofesi sebagai penyiar radio dan pegiat teater mahasiswa. Beberapa kali pertanyaan2nya, membuatku galau..hehe..
Selain talkshow, ada beragam kegiatan lainnya, seperti seminar, bedah buku, debat ilmiah, perlombaan fotografi, hingga aksi sosial seperti donor darah. Gelaran acara ini merupakan yang pertama kalinya sekaligus menutup rangkaian kegiatan menjelang berakhirnya kepengurusan BEM Universitas Mulawarman.
Setelah selesai acara aku berkesempatan bersilaturahim intens dengan peserta, Ali Wardana (sahabat dekatku-dulu Presma BEM UNMUL periode 2008/2009) dan Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Zamruddin Hasid dan Wakil Rektor Kemahasiswaan, Prof. Helminuddin di kantornya. Begitu hangat dan menarik, karena diskusi yang dilakukan menyoal isu-isu aktual dan aktivitas kami selama ini. Rekor berikutnya, yakni, inilah pertama kali, ketika aku mengisi acara kemahasiswaan di daerah, langsung rektor yang membuka dan menyambut tamunya. SIP!
Jam 14.40, aku dan gilang harus meninggalkan Universitas Mulawarman untuk melanjutkan perjalanan berikutnya menuju Balikpapan. Untukku, petualangan ini belum selesai, karena esok paginya (09/10/2011), sudah harus berada di Fakultas Hukum UNS untuk mengisi materi terkait Public Speaking.
Rekor terakhir yang kubukukan adalah, perjalanan ini merupakan yang kedua kalinya dalam setahun ke Samarinda-Solo, sebelumnya sempat juga kutuliskan dalam blog ini sekitar awal Juni kemarin, dengan Judul : “Yuk, Berprestasi #2″ (Cekidot aja Mas Bro and Mbak Sis). Kalau kemarin jedanya sepekan, yang ini hanya SEHARI!
Terima kasih khususnya kepada Dimas Prasetya (Presma BEM Unmul) dan rekan-rekan panitia yang sudah memberikan kesempatan. Semoga bermanfaat dan kita bisa bertemu kembali dalam medan kontribusi yang lebih hebat lagi. Aamiin.
Just info :
1. Mengapa pesawat tidak turun langsung ke Samarinda dan harus turun ke Balikpapan? Yup, memang ini kritik untuk Samarinda yang diberi amanah sebagai ibukota provinsi, karena belum memiliki bandara yang cukup representatif. Bandara Temindung yang dimiliki Samarinda, hanya mampu melayani pesawar-pesawat perintis. Sampai saat ini sedang diupayakan dibangun bandara baru Sungai Siring, namun terkendala dan akhirnya tak kunjung tuntas.
2. Oh iya,  poros jalan tersebut merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan kedua kota terpenting di Kalimantan Timur ini. Karena jalan tol yang rencananya akan dibangun belum selesai. Proyek ini memang baru direncanakan dan akan segera dituntaskan. Hal ini cukup mendesak karena seringkali bila terjadi kecelakaan, maka antrian kendaraan panjang tak dapat dihindari.